Pendekatan Analisis Sistem
Hi, Peeps!
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang Pendekatan Analisis Sistem. Diantaranya tentang Tahapan analisis sistem, tahapan perancangan sistem, kelebihan & kekurangan SSAD, serta perbedaan antara SSAD dan OOAD. Selamat membaca !
TAHAPAN ANALISIS SISTEM
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang Pendekatan Analisis Sistem. Diantaranya tentang Tahapan analisis sistem, tahapan perancangan sistem, kelebihan & kekurangan SSAD, serta perbedaan antara SSAD dan OOAD. Selamat membaca !
TAHAPAN ANALISIS SISTEM
Dimulai karena adanya permintaan terhadap
sistem baru. Proyek baru ditangani dalam bentuk tim, yang melibatkan pemakai,
analis sistem, dan para spesialis sistem informasi yang lain, serta barangkali juga
auditor internal. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal
detil tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan
bagaimana caranya). Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis
kebutuhan. Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan.
Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi
yang diusulkan. Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut
benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala
yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
Analis sistem melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang
bisnis yang disajikan dalam usulan proyek pengembangan sistem. Tugas-tugas yang
tercakup dalam studi kelayakan meliputi:
● Penentuan masalah dan peluang yang dituju
sistem
● Pembentukan sasaran sistem baru secara
keseluruhan
● Pengidentifikasian para pemakai sistem
● Pembentukan lingkup sistem.
Analisa Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk
menghasilkan spesifikasi kebutuhan (disebut juga spesifikasi fungsional) .
Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan
dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Spesifikasi ini sekaligus dipakai
untuk membuat kesepahaman antara pengembang sistem, pemakai yang kelak
menggunakan sistem, manajemen, dan mitra kerja yang lain (misalnya auditor
internal).
Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk
menentukan:
● keluaran yang akan dihasilkan sistem,
● masukan yang diperlukan sistem,
● lingkup proses yang digunakan untuk mengolah
masukan menjadi keluaran,
● volume data yang akan ditangani sistem,
● jumlah pemakai dan kategori pemakai,
serta
● kontrol terhadap sistem
Perancangan Konseptual
Disebut juga perancangan logis . Pada
perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi
selama tahapan analisis sistem mulai dibuat untuk diimplementasikan Ada tiga
langkah penting yang dilakukan dalam perancangan konseptual, yaitu: evaluasi
alternatif rancangan, penyiapan spesifikasi rancangan, dan penyiapan laporan
rancangan sistem secara konseptual. Evaluasi alternatif rancangan digunakan
menentukan alternatif-alternatif rancangan yang bisa digunakan dalam
sistem.
Contoh:
● perusahaan mau menggunakan pesanan pembelian
atau menggunakan EDI
● Arsitektur teknologi informasi yang
digunakan terpusat atau terdistribusi
● Entri data akan dilakukan melalui keyboard,
barcode scanner, atau kedua-duanya
Skema Perancangan Konseptual
Spesifikasi rancangan ini mencakup
elemen-elemen berikut:
● Keluaran
Rancangan laporan mencakup frekuensi laporan
(harian, mingguan, dan sebagainya), isi laporan
bentuk laporan, dan laporan cukup ditampilkan pada layar atau perlu dicetak
bentuk laporan, dan laporan cukup ditampilkan pada layar atau perlu dicetak
● Penyimpan data
Dalam hal ini, semua data yang diperlukan
untuk membentuk laporan ditentukan lebih detil, termasuk
ukuran data (misalnya, nama barang maksimal terdiri atas 25 karakter) dan letaknya dalam berkas
ukuran data (misalnya, nama barang maksimal terdiri atas 25 karakter) dan letaknya dalam berkas
● Masukan
Rancangan masukan meliputi data yang perlu
dimasukkan ke dalam sistem
● Prosedur pemrosesan dan operasi
Rancangan ini menjelaskan bagaimana data
masukan diproses dan disimpan dalam rangka untuk
menghasilkan laporan.
menghasilkan laporan.
Perancangan Fisik
Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan
rancangan dokumen
● Rancangan masukan, berupa rancangan layar
untuk pemasukan data
● Rancangan antarmuka pemakai dan sistem,
berupa rancangan interaksi antara pemakai dan sistem
(menu, ikon, dan sebagainya).
(menu, ikon, dan sebagainya).
● Rancangan platform, berupa rancangan yang
menentukan perangkat keras dan perangkat lunak yang
digunakan.
digunakan.
● Rancangan basis data, berupa
rancangan-rancangan berkas dalam basis data, termasuk penentuan
kapasitas masing-masing.
kapasitas masing-masing.
● Rancangan modul, berupa rancangan modul atau
program yang dilengkapi dengan algoritma (cara
modul atau program bekerja).
modul atau program bekerja).
● Rancangan kontrol, berupa rancangan
kontrol-kontrol yang digunakan dalam sistem (mencakup hal-
hal seperti validasi, otorisasi, dan pengauditan).
hal seperti validasi, otorisasi, dan pengauditan).
● Dokumentasi, berupa hasil pendokumentasian
hingga tahap perancangan fisik.
● Rencana pengujian, berisi rencana yang
dipakai untuk menguji sistem
● Rencana konversi, berupa rencana untuk
menerapkan sistem baru terhadap sistem lama
Adapun tools yang biasa digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Data Flow Diagram
Tujuan :
Mendiskripsikan interaksi antara data dan
pemrosesan dengan menggunakan Data Flow Diagram.
Overview:
DFD (Data Flow Diagram) memberikan gambaran
bagaimana data masuk dan keluar dalam dari dan ke
suatu entity/representasi dari sumber dan
tujuan aliran data tersebut, aturan dari pemrosesan data,
b. Entity Relational Diagram
Tujuan :
Mendiskripsikan hubungan antara data
dictionary, organisasi data yang merupakan representasi dari entitas-entitas
yang ada dalam suatu organisasi
ER Diagram merupakan representasi dari model
data konseptual antara data dictionary yang mengorganisasi data yang
direpresentasikan oleh entitas-entitas yang ada dalam suatu organisasi. Ada dua
pendekatan dalam pembuatan Entity Relational Diagram yaitu:
1. Basic Relational Model
ER Diagram yang direpresentasikan ini
menggunakan simbol-simbol yang dasar dengan menghubungkan hubungan antar
entitas yang ada dalam satu organisasi.
2. Database Relational Model
ER Diagram dalam model ini menggunakan
struktur data sebagai acuan yang merepresentasikan
hubungan antar entitas.
Struktur data ini biasanya diklasifikasikan sesuai kebutuhan data yang harus
tersedia, tabel yang digunakan sebagai satu kualifikasi dari struktur data yang
ada.
Contoh Database Relational Model Diagram
3. Flowchart
Tujuan: Mendiskripsikan aliran data baik
masuk dan keluar antar entitas berbasis aliran fisik
dokumen yang menggunakan
prosedur tertentu. Flowchart merupakan representasi dari sistem
pemrosesan dan
aliran transaksi organisasi yang memuat sistem dan prosedur pemrosesan
transaksi. Kategori utama dari flowchart adalah :
a. dokumen
b. program
c. proses
d. sistem
Contoh Flowchart
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SSAD
Kelebihan SSAD
- Milestone nya diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek,
- SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer,
- Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan,
- SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry,
- SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan,
- SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan,
- SSAD juga relatif simpel dan mudah dimengerti.
Kekurangan SSAD
- Berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional,
- Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD,
- Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses,
- Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif,
- Karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru), selain dengan menggunakan desain logic dan DFD,
- Tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi,
- Pada SSAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem, SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
PERBANDINGAN SSAD DAN OOAD
- Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system.
- Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan dan penggunaan kembali (re-use) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD.
- Pada OOAD lebih focus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
- Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
Terima Kasih:)
REFERENSI
Komentar
Posting Komentar